Senin, 06 April 2015

Keteguhan Hati

Wanita Pejuang..

Jilbab itu yang menjadi saksi perjalannya, mengiringi setiap langkahnya menyusuri kota di tempat yang baru ia jajaki. Mencari alamat sekumpulan orang yang mencari ridhoNya dan syafaat rosulNya. Disatu sisi ia jauh dari keluarganya dan kehilangan banyak teman, disisi lain ia harus memperjuangkan apa yang menjadi peneguhan hatinya selama ini, mengangkat derajat kedua orangtuanya dengan caranya dan jalan yang telah ia pilihkan dengan matang-matang.

ini jalannya, ini caranya. Menyusuri kota yang tak pernah ia tahu sebelumnya, menyusuri dengan sepenuh hati, ke tempat dimana kalam Allah selalu dibacakan dan dihafalkan. Bukan saja untuk dirinya, tapi untuk bermanfaat pada sesamanya, membuka tempat yang di dalamnya para penghafal qur'an kelak. Mengelola dengan tekadnya. itulah pencariannya,, atas keridhoan Allah, menjadi sebaik-baik orang untuk mengajarkan Al-Qur'an.

bersambung...

Hasil gambar untuk keteguhan hati

Senin, 09 Maret 2015

Bekerja itu Peningkatan Kualitas di Hadapan Allah

Bekerja adalah Ibadah

Terkadang diri merasa seperti robot yang harus mengikuti alur rutinitas bekerja di kota yang berbrand Monas, yang menjadi Ibu Kota Negara kita. Orang-orang terjebak dengan rutinitas yang terkadang memang berasa begitu melelahkan dan jenuh. Kerja bangun pagi hari, bermacet-macet jam 6 pagi, pulang malam hari.

Namun kita bisa mengatur waktu kita seefesien mungkin untuk menyelingi kerjaan kita dengan tetap mengingat-Nya, bertasbih dan bertahmid. Dan hal yang paling penting dari itu semua adalah kita meniatkan kerja kita untuk beribadah, karena dikatakan dalam suatu hadits bahwa ada dosa yang tak terampuni kecuali dengan bekerja.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir ra, Rasulullah SAW menegaskan, "Sesungguhnya di antara dosa itu ada dosa yang tidak dapat dihapus oleh shalat, puasa, haji dan umrah, tetapi dapat terhapus oleh lelahnya seseorang dalam mencari nafkah."

Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci niatnya, dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga bahkan masyarakat dan negara.
Dengan bekerja, seseorang  dapat melakukan tugas kekhalifahan, menjaga diri dari maksiat, dan meraih tujuan yang lebih besar.

Nabi Saw bersabda : “Kalau ada seseorang keluar dari rumahnya untuk bekerja guna membiayai anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha Fisabilillah. Jikalau ia bekerja untuk dirirnya sendiri agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itupun Fisabilillah. Tetapi apabila ia bekerja untuk pamer atau untuk bermegah-megahan, maka itulah Fisabili Syaithan atau karena mengikutu jalan Syaithan.” (HR. Thabrani)
Hasil gambar untuk bekerja sebagai fisabilillah


Sabtu, 21 Februari 2015

Giving Is Living



Hasil gambar untuk the power of giving
Hidup tanpa memberi apalah artinya?
Memberi itu inspirasi
Memberi itu semangat
Memberi itu transpormasi
Memberi itu menyampaikan
Memberi itu indah
Memberi itu rasa
Memberi itu ikhlas
Memberi itu gue banget.

Apa jadinya kita jika hidup tanpa memberi?

Seorang anak akan senang bukan kalau kita beri permen, balon atau mainan karena barang barang itulah yang mereka senangi. Seseorang merasa diberi ketika dia mendapatkan apa yang dia butuhkan. Memberi apa yang orang lain butuhkan. Senyumpun itu adalah mentransefer rasa, memberikan rasa, apalagi jika kita ikhlas tanpa paksaan. Akan menjadi kekuatan untuk orang yang menerima pemberiannya. Kehidupan kita akan berasa lebih berarti apabila kita memberi. Apalah artinya hidup jika kita tidak memberi. Memberi itu wujud dari empati, Empati itu membangun keberadaan, dan keberadaan itu mewujudkan kehidupan. Memberi itu adalah hal yang membuat kita termotivasi untuk melakukan sesuatu, karena untuk apa suaru hal kita lakukan tanpa memberikan efek pada orang yang kita cintai dan sayangi.

Ketika seorang ibu, melakukan pekerjaan rumah tangganya mulai dengan merapikan rumah mencuci baju dan mencuci piring hingga mengepel lantai, buat apa dia lakukan itu kalo bukan untuk memberikan kenyaman untuk anak dan suaminya.

So, memberilah selama nyawa masih dikandung badan. Karena dengan memberi kita mendapatkan kekuatan.

Pribadi yang Berwarna



Bismillah..
Saat ini dan saat yang akan datang memiliki keadaan yang berbeda, lingkungan terkadang memberikan energy negative dan terkadang memberikan pula energy yang positif. Ketika lingkungan yng negative menghampiri, apa kita akan terpengaruh? Tentunya iya. Seperti gelas kosong yang diisi air panas maka akan memberikan efek gelas yang panas. 
Ketika lingkungn yang memberikan efek positif maka kita akan menjadi lebih percaya diri. Kuat menunjukkan kesabaran. Sabar membangun keteguhan. Keteguhan pada prinsip. Keteguhan pada jalan yng kita anggap benar, akan memberikan warna pada diri dan sekitarnya walau lingkungan sebegitu kuatnya memberikan energy negative. 
Ketika menelusuri jalan, kemanapun dimanapun, kekuatan yang dibalut keteguhan itulah yang akan memancarkan dan memberikan warna pada diri..
Belajarlah untuk memantapkan hati, menggapai ridho Ilahi..
Sekian, semoga bermanfaat