Bekerja adalah Ibadah
Terkadang diri merasa seperti robot yang harus mengikuti alur
rutinitas bekerja di kota yang berbrand Monas, yang menjadi Ibu Kota Negara kita. Orang-orang terjebak dengan rutinitas yang terkadang memang berasa
begitu melelahkan dan jenuh. Kerja bangun pagi hari, bermacet-macet jam 6 pagi,
pulang malam hari.
Namun kita bisa mengatur waktu kita seefesien mungkin untuk
menyelingi kerjaan kita dengan tetap mengingat-Nya, bertasbih dan bertahmid.
Dan hal yang paling penting dari itu semua adalah kita meniatkan kerja kita
untuk beribadah, karena dikatakan dalam suatu hadits bahwa ada dosa yang tak
terampuni kecuali dengan bekerja.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir ra, Rasulullah SAW
menegaskan, "Sesungguhnya di antara dosa itu ada dosa yang tidak dapat
dihapus oleh shalat, puasa, haji dan umrah, tetapi dapat terhapus oleh lelahnya
seseorang dalam mencari nafkah."
Bekerja adalah bagian dari
ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah,
suci niatnya, dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga bahkan
masyarakat dan negara.
Dengan bekerja, seseorang
dapat melakukan tugas kekhalifahan, menjaga diri dari maksiat, dan meraih
tujuan yang lebih besar.
Nabi Saw bersabda : “Kalau ada seseorang keluar dari rumahnya
untuk bekerja guna membiayai anaknya yang masih kecil, maka ia telah
berusaha Fisabilillah. Jikalau ia bekerja untuk dirirnya sendiri
agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itupun Fisabilillah. Tetapi
apabila ia bekerja untuk pamer atau untuk bermegah-megahan, maka itulah
Fisabili Syaithan atau karena mengikutu jalan Syaithan.” (HR. Thabrani)